Arab Saudi melaporkan pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh ialah pelanggaran terang- terangan atas kedaulatan Iran serta hukum internasional.
Wakil Menteri Luar Negara Saudi, Walid al- Khuraiji, berkata perihal tersebut dalam pertemuan Organisasi Kerja sama Islam( Organization of Islamic Cooperation/ OIC) di Jeddah pada Rabu( 7/ 8). Ini ialah statment lugas perdana Saudi merespons pembunuhan Haniyeh.
Dikutip dari Angkatan laut(AL) Arabiya, al- Khuraiji menekankan pembunuhan Haniyeh ialah ancaman langsung terhadap stabilitas serta perdamaian regional.
Dalam peluang itu, dia pula mengkritik Israel sebab tingkatkan kekerasan terhadap masyarakat sipil Palestina, dan menyoroti pengabaian perjanjian serta resolusi internasional oleh Israel yang sudah memperparah krisis kemanusiaan di Gaza serta Tepi Barat.
Al- Khuraiji menekankan suasana seram yang dialami masyarakat Palestina semacam kekurangan santapan, obat- obatan, bahan bakar, dan beban berat pada zona kesehatan.
Ia juga mengulangi kembali kecaman Arab Saudi atas serbuan Israel terhadap masyarakat sipil serta menyerukan komunitas internasional buat memohon pertanggungjawaban pasukan Israel atas aksi mereka.
Al- Khuraiji pula menegaskan kembali sokongan Arab Saudi terhadap resolusi komprehensif permasalahan Palestina, yang mengadvokasi diakhirinya pendudukan Israel serta tercapainya pemecahan yang membolehkan pembuatan negeri Palestina cocok dengan legitimasi internasional serta Inisiatif Perdamaian Arab.
Ismail Haniyeh tewas di kediamannya di Teheran, Iran, pada Rabu( 31/ 7) dini hari. Dia terletak di Iran buat mendatangi pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa( 30/ 7).
Bersumber pada hasil penyelidikan Korps Garda Revolusi Iran( IRGC),Ketua Hamas Haniyeh tewas akibat dirudal. Rudal itu menargetkan kamar tempat Haniyeh menginap di wisma tempat menjamu tamu kenegaraan Iran.
Beberapa negeri juga mengancam keras pembunuhan Haniyeh, tercantum Iran. Negara- negara yang mengancam antara lain Irak, Suriah, Aljazair, Yordania, Oman, Yaman, Kuwait, Tunisia, Turki, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, apalagi Cina serta Rusia.
Average Rating