BNPB: Wajib Patuh pada Larangan Mendaki Gunung Dukono demi Keselamatan

Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana( BNPB) melaporkan larangan mendaki Gunung Dukono, Halmahera Utara, Maluku Utara wajib ditaati seluruh pihak demi keselamatan bersama.

Kepala Pusat Informasi, Data serta Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam penjelasan yang diterima di Jambi, Selasa, berkata kalau larangan itu dicoba sebab keadaan Gunung Dukono masih berstatus tingkat II ataupun waspada, serta hingga dikala ini masih terus hadapi erupsi memuntahkan awan panas.

” Atas keadaan tersebut diharuskan buat seluruh pihak mematuhi saran, spesialnya zona bahaya yang sudah diresmikan oleh Pusat Vulkanologi serta Mitigasi Bencana Geologi Departemen ESDM,” kata ia.

Ia menarangkan PVMBG merekomendasikan pelarangan kegiatan pendakian mendekati kawah Gunung Duono sisi Malupang- Walirang dalam radius 3 km dari puncak.

Pelarangan ini kembali diumumkan kepada publik sehabis PVMBG mengenali terdapatnya kegiatan pendakian oleh sekelompok orang di kawasan beresiko kawasan Gunung Dukono, Sabtu( 17/ 8).

Bersumber pada laporan dari semua petugas Pos Pengamatan Gunung Api( PGA) Dukono mengatakan para pendaki itu terpantau kamera pengawas nekad melaksanakan pendakian tanpa izin walaupun telah diumumkan pelarangan atas keadaan Gunung Duono yang masih berstatus waspada.

Beruntung dikala itu para pendaki itu pernah menyelamatkan diri sebab kala hingga di bibir kawah mereka disambut dengan hembusan abu vulkanik Gunung Duono.

Oleh sebab itu, Abdul memperhitungkan grupnya mempunyai dan kewajiban buat menyosialisasikan larangan tersebut biar perilaku nekad para pendaki gunung tidak terulang lagi, resiko terbesarnya merupakan cedera bakar berat apalagi sampai merenggut nyawa.

Ada pula hasil perekaman kegiatan di PGA memberi tahu pada periode 1– 15 Agustus 2024, terjalin 2. 387 kali gempa letusan. Keadaan tersebut mengindikasikan tingkatan kegiatan vulkanik Gunung Dukono masih besar.

Pantauan pada Senin( 19/ 8) jam 00. 00– 24. 00 Waktu indonesia timur(WIT), gunung api dengan ketinggian 1. 087 m di atas permukaan laut itu nampak menghasilkan asap kawah utama bercorak putih serta kelabu dengan keseriusan tebal berketinggian dekat 100– 500 m dari puncak.